Kamis, 03 Oktober 2013

Nasi Tumpeng Jadi Pendorong Wisata Kuliner Indonesia

Nasi Tumpeng Jadi Pendorong Wisata Kuliner Indonesia
Oleh AsepJum'at, 21 Desember 2012 21:39 WIB | Dibaca 4.672 kali
Nasi Tumpeng Jadi Pendorong Wisata Kuliner Indonesia
Jakarta - Ada banyak alasan yang digunakan turis untuk traveling, salah satunya untuk mencicipi kuliner. Melihat hal itu, Kemenparekraf menjadikan Nasi Tumpeng sebagai pendorong wisata kuliner Indonesia.
Kemenparekraf sepertinya semakin serius mengembangkan wisata kuliner. Tanggal 14 Desember 2012 kemarin, Menparekraf Mari Elka Pangestu baru saja meluncurkan 30 ikon kuliner Tradisional Indonesia, dan nasi tumpeng pun terpilih sebagai pendorong utama makanan khas Indonesia.

"Kita masukan tumpeng sebagai pendorong utama makanan tradisional Indonesia di mata dunia, sama seperti Thailand dengan tom yam, di belakangnya ada makanan lain yang ikut dikenal, begitu juga dengan tumpeng," kata Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif dan Even, Direktorat Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kemenparekraf, Achyaruddin dalam jumpa pers Pertemuan Akhir Tahun Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, bertempat di Restoran Demang, Jl MH Thamrin, Sarinah, Jakarta, Jumat (21/12/2012).

Kemudian muncul pertanyaan, kenapa nasi tumpeng yang dipilih dan bukan nasi goreng atau sate?

"Kalau nasi goreng sudah banyak yang punya, kalau sate Malaysia juga punya banyak," jelas Achyar.

Selain itu, nasi tumpeng dianggap lekat dengan nilai-nilai tradisi dan filosofi bangsa Indonesia.

Nantinya, 30 ikon kuliner ini akan dijadikan menu wajib KBRI di seluruh dunia, dan sebagai platform masakan populer Indonesia.

Manfaat Buah Jeruk

Manfaat Buah Jeruk


Anda penyuka buah jeruk? Berbahagialah karena buah yang satu ini mempunyai banyak sekali manfaat bagi tubuh Anda. Apa saja manfaat buah jeruk itu? Berikut ini adalah uraian dari manfaat buah jeruk yang bisa Anda dapatkan.
• Beta karoten jeruk mempunyai peran sebagai antioksidan yang bisa menjaga tubuh Anda dari radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit.
• Kalsium jeruk memberi manfaat yang besar bagi kuatnya tulang dan gigi Anda.
• Asam folat jeruk mempunyai peran yang sangat krusial bagi pertumbuhan dan perkembangan otak, terutama pada otak anak-anak. selain itu, asam folat jeruk juga bisa melindungi hati (liver) Anda dari kerusakan.
• Magnesium jeruk menjauhkan Anda dari penyakit tekanan darah tinggi.
• Potasium jeruk akan selalu menjaga sistem peredaran darah dan elektrolit sel seimbang.
• Tiamin jeruk membuat semua nutrisi yang kita makan akan selalu diubah menjadi energi.
• Vitamin C jeruk merupakan zat antioksidan dan juga membuat Anda selalu terhindar dari penyakit sariawan dan gusi berdarah.
• Serat jeruk membuat sistem pencernaan Anda selalu sehat karena proses pembuangan zat sisa yang selalu lancar. Serat ini juga membuat jeruk bisa dijadikan sebagai makanan diet.
• Kalori dan gula jeruk bisa menjadikan jeruk sebagai makanan pengganjal lapar.
• Pektin jeruk bisa menekan nafsu makan Anda selama 4 jam ke depan setelah mengonsumsinya.
• Kandungan zat antioksidan lainnya (selain vitamin C dan beta karoten) yang terkandung di dalam jeruk mencegah Anda dari berbagai macam penyakit kanker, termasuk kanker kulit, mulut, paru-paru, payudara, perut, dan juga usus besar.
• Limonoid (alkaloid jeruk) bisa menjadi penurun kolesterol darah Anda.
• Hesperitin jeruk merupakan zat anti peradangan yang bisa melindungi Anda dari infeksi kuman.
• Narigenin jeruk berperan sebagai modulator sistem kekebalan tubuh (immune system modulator) yang membuat tubuh Anda kuat dari penyakit.
• Lutein jeruk membuat mata Anda selalu sehat dan terbebas dari bahaya radiasi sinar biru yang membutakan.
Itulah beberapa di antaranya manfaat buah jeruk yang bisa Anda dapatkan. Semoga bermanfaat.

Makanan Enak...

Makanan Enak...
Papeda 





Papeda atau bubur sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua.
Papeda dibuat dari tepung sagu. Pembuatnya para penduduk di pedalaman Papua. Tepung sagu dibuat dengan cara menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu adalah pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun.
Mula-mula pokok sagu dipotong. Lalu bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung sagu murni yang siap diolah. Tepung sagu kemudian disimpan di dalam alat yang disebut tumang. Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis.

Resep Papeda Makanan Khas Papua

Buat teman teman yang pengen tau rasanya nih ada contekan resep papeda...
Selamat mencoba...

Papeda
Bahan :
• 100 gr tepung sagu
• 1000 cc air
• ½ sdt garam
• ½ sdt gula

Cara Membuat :
1. Cairkan  tepung sagu dengan 300 cc air, tempatkan di panci.
2. Tambahkan garam dan gula.
3. Didihkan sisa air, 700 cc.
4. Tuang air mendidih tadi ke dalam panci yang berisi larutan.
sagu. Aduk sehingga sagu matang merata dan berwarna putih bening.
 
Kuah Kuning
 
Bahan :
• 2 ekor ikan kembung (boleh juga ikan tongkol atau kakap)
• 1 bh jeruk nipis
• 2 sdm minyak untuk menumis
• 4 btg kemangi, siangi
Bumbu :
• 4 bh bawang merah
• 2 bh bawang putih
• 3 bh kemiri
• 2 bh cabai merah keriting
• 5 bh cabai rawit, biarkan utuh
• 1 bh tomat merah, belah 4
• 2 cm jahe
• 2 cm kunyit
• 1 btg serai, ambil putihnya, geprak
• 2 lbr daun salam
• 1 sdm gula pasir
• ½ sdm garam (sesuai selera)
Cara Membuatnya :
1. Bersihkan ikan, lumuri dengan garam dan jeruk nipis. sisihkan
2. Haluskan bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe , kemiri, dan cabai
merah.
3. Tumis bumbu halus tadi hingga harum , masukan daun salam, serai, dan
tomat.
4. tambahkan 700 cc air, biarkan mendidih
5. Masukkan ikan. Tambahkan garam, gula dan cabai rawit utuh, masak beberapa
menit dengan api besar. Kemudian kecilkan api masak kembali hingga ikan matang.
6. Tambahkan daun kemangi  dan 1 sdm air jeruk nipis sebelum diangkat.
7. Kuah ikan siap dinikmati dengan papeda. 




  Bika Ambon




Bika ambon adalah sejenis penganan asal Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan seperti telur, gula, dan santan, bika ambon umumnya dijual dengan rasa pandan, meskipun kini juga tersedia rasa-rasa lainnya seperti durian, keju, dan cokelat. Bika ambon biasanya dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama sekitar empat hari karena setelah itu kue tersebut mulai mengeras.
Asal-muasal bika ambon tidak diketahui dengan jelas [1]. Pada buku Bunga Angin Portugis di Nusantara, Jejak-jejak Kebudayaan Portugis di Nusantara (2008) karya Paramita R Abdurrahman, disebutkan bahwa salah satu peninggalan Portugis di Maluku adalah tradisi kuliner. Di antara berbagai jenis kuliner yang diperkenalkan kepada penduduk setempat, satu di antaranya adalah bika. Namun tak ada yang bisa menjelaskan bagaimana kue tersebut dibawa atau diperkenalkan oleh orang Ambon ke Medan, atau bagaimana ia bisa bernama bika ambon.[2] [1
Walaupun namanya mengandung kata "ambon", bika ambon justru dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Medan, Sumatera Utara. Di Medan, Jalan Mojopahit di daerah Medan Petisah terdapat sedikitnya 30 toko yang menjual kue ini.[2]. Setiap toko di lokasi ini bisa menjual lebih dari 1.000 bungkus bika ambon per hari apabila menjelang hari raya.[2] Diperkirakan, sebutan bika ambon muncul dari kebiasaan masyarakat yang dahulu baru mengenal bika yang diproduksi di jalan ambon, Medan. Penyebutan bika ambon akhirnya menjadi tradisi seiring dengan berkembangnya industri makanan ini.[2]

Kuliner Nusantara

Kuliner Nusantara
Rawon 

Rawon atau nasi rawon (karena selalu disajikan dengan nasi) adalah menu berupa sup daging dengan bumbukluwek. Rawon, meskipun dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur (seperti Surabaya), dikenal pula oleh masyarakat Jawa Tengah sebelah timur (daerah Surakarta). khas karena mengandung
Daging untuk rawon umumnya adalah daging sapi yang dipotong kecil-kecil. Bumbu supnya sangat khas Indonesia, yaitu campuran bawang merah, bawang putih, lengkuas (laos), ketumbar, serai, kunir, lombok, kluwek, garam, serta minyak nabati. Semua bahan ini (kecuali serai dan lengkuas) dihaluskan, lalu ditumis sampai harum. Campuran bumbu ini kemudian dimasukkan dalam kaldu rebusan daging bersama-sama dengan daging. Warna gelap khas rawon berasal dari kluwek.
Rawon disajikan bersama nasi, dilengkapi dengan tauge kecil, daun bawang, kerupuk, dan sambal.
Di Daerah Jawa Timur banyak dijumpai penjual Rawon, terutama rawon Pasuruan banyak yang terkenal. Di Jakarta bisa ditemukan di Restoran Pondok Prapanca Jalan Nipah XV no.3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jalan turunan sebelum Kantor Walikota Jakarta Selatan).




  Sate Madura



Sate Madura adalah sate khas Madura. Sate Madura biasanya terbuat dari ayam. Madura selain terkenal sebagai pulau garam, juga terkenal dengan satenya. Sate madura sudah terkenal di seluruh Nusantara, Sate Madura dapat ditemukan hampir di semua daerah khususnya di kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
 
Konon di Madura sendiri sate susah dicari. Tetapi selain ayam sebagai bahan utama sate juga ada yang menggunakan kambing yang ditandai dengan digantungnya bagian kaki belakang si kambing di rombong sang penjual sate. Bumbunya adalah campuran kacang yang ditumbuk halus petis dan sedikit bawang merah. Memanggangnya dengan api dari batok kelapa yang dihanguskan lebih dulu yang disebut dengan arang batok kelapa. Rasanya gurih tapi dipantangkan kepada mereka yang berkolesterol tinggi dan yang pengidap asam urat akut.

Lumpia Semarang

Lumpia Semarang



Lumpia


Lumpia adalah makanan semacam rollade berisi rebung, telur dan daging ayam atau udang. Citarasa lumpia adalah perpaduan rasa Tionghoa dan Indonesia, karena memang penemunya adalah orang Tionghoa yang menikah dengan orang Indonesia.
Salah satu lumpia paling tekenal di Jawa adalah Lumpia Semarang. Dewasa ini, terdapat enam jenis lumpia semarang dengan cita rasa yang berbeda. Pertama aliran Gang Lombok (Siem Swie Kiem), kedua aliran Jalan Pemuda (almarhum Siem Swie Hie), dan ketiga aliran Jalan Mataram (almarhumah Siem Hwa Nio). Ketiga aliran ini berasal dari satu keluarga Siem Gwan Sing–Tjoa Po Nio yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia Semarang, Tjoa Thay Yoe–Wasih dan yang terakhir adalah lumpia Jalan TanggaMus (Ny. Mechtildis Tyastresna Halim) lumpia nya bulat-bulat dan gurih
Aliran keempat adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, dan aliran kelima adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar.
Generasi tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (68), tetap setia melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang Lombok 11. Keistimewaan lumpia Gang Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya yang sempat ditemui di kios tersebut adalah racikan rebungnya tidak berbau, juga campuran telur dan udangnya tidak amis.
Lumpia buatan generasi keempat dapat kita peroleh di kios lumpia Mbak Lien alias Siem Siok Lien (43) di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran.
Kekhasan lumpia Mbak Lien ini adalah isinya yang ditambahi racikan daging ayam kampung. Ketika awal mula meneruskan usaha almarhum ayahnya, Mbak Lien membuat tiga macam lumpia, yaitu lumpia isi udang, lumpia isi ayam (untuk yang alergi udang), dan lumpia spesial berisi campuran udang serta ayam. Tetapi, karena merasa kerepotan dan apalagi kebanyakan pembeli suka yang spesial, sekarang Mbak Lien hanya membuat satu macam saja, yaitu lumpia istimewa dengan isi rebung dicampur udang dan ayam.
Adapun generasi keempat lainnya, yaitu anak-anak dari almarhum Siem Hwa Nio (kakak perempuan dari Siem Swie Kiem) meneruskan kios ibunya di Jalan Mataram (Jalan MT Haryono) di samping membuka kios baru di beberapa tempat di Kota Semarang. Di antara anak-anak almarhum Siem Hwa Nio ini ada juga yang membuka cabang di Jakarta. Bahkan ada cucu almarhum Siem Hwa Nio sebagai generasi kelima membuka kios lumpia sendiri di Semarang.
 
Selain keluarga-keluarga leluhur pencipta lumpia semarang tersebut, sekarang banyak juga orang-orang ”luar” yang membuat lumpia semarang. Mereka umumnya mantan karyawan mereka. Mereka yang mempunyai hobi kuliner juga turut meramaikan bisnis lumpia semarang dengan membuat lumpia sendiri, seperti Lumpia Ekspres, Phoa Kiem Hwa dari Semarang International Family and Garden Restaurant di Jalan Gajah Mada, Semarang.
  • 12 lembar Kulit Lumpia siap pakai
  • 50 g Wortel, potong dadu
  • 75 g Rolade, potong kecil panjang
  • 30 g Daun bawang, iris halus
  • 2 buah Cabe merah, potong kecil panjang
  • 400 g Bihun jagung Pilihan Bunda, seduh, tiriskan
  • 100 g keju parut kasar

Cara Mudah Membuat Kulit Lumpia Kering Sendiri Dirumah,Resep Membuat Kulit Lumpia Kering
Bahan II :

  • 5 siung Bawang Putih, cincang
  • 1 sdm Kari Bubuk
  • 1 sdt Garam Masala
  • 100 ml Santan Kental
  • 1 sdm Kecap Ikan
  • 1/4 sdt Garam
  • 1 sdt Gula Pasir
  • 1/2 sdt Lada Bubuk
  • minyak untuk menumis

Cara Membuat Kulit Lumpia Kering :

  1. Bahan II: Tumis bawang putih hingga kekuningan.
  2. Masukkan bahan lainnya, aduk hingga santan menyerap.
  3. Masukan rolado, wortel, cabe, daun bawang, masak hingga wortel cukup matangnya, matikan api.
  4. Masukan bihun jagung Pilihan bunda yang sudah diseduh dan keju, aduk rata.
  5. Isi tiap kulit lumpia dengan 2 sdm penuh adonan bihun. Bungkus hingga rapi.
  6. Goreng dengan minyak sedang panasnya hingga kekuningan.
  7. Angkat, sajikan hangat.

Siap disajikan untuk 12 orang.

Pempek Palembang

Pempek Palembang









Pempek Palembang, salah satu makanan tradisional dari  Sumatra Selatan yang terbuat dari ikan dan tepung sagu ini sudah populer di Indonesia. Rasanya yang kenyal gurih dengan saus yang asam pedas memang nikmat untuk disantap. Dulunya Pempek Palembang dibuat dari daging ikan Belida yang diambil dari sungai Musi yang mempunyai rasa dan aroma lebih gurih, karena ikan Belida sulit didapat serta mahal maka dipakai daging ikan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih. juga ikan air tawar lainnya seperti ikan putak, toman, dan bujuk. Selain itu sekarang juga menggunakan jenis ikan laut seperti tenggiri, kakap merah, parang-parang, ekor kuning.
Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Bagi masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar pulau Sumatera maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak menyukai pedas. Cuko dapat melindungi gigi dari karies (kerusakan lapisan email dan dentin). Karena dalam satu liter larutan kuah pempek biasanya terdapat 9-13 ppm fluor. satu pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan dadu timun segar dan mie kuning.
Jenis pempek yang terkenal adalah "pempek kapal selam", yaitu telur ayam yang dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama "ada'an"), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek keriting.
Pempek bisa ditemukan dengan sangat mudah di seantero Kota Palembang. Pempek dijual dimana-mana di Palembang, ada yang menjual di restoran, ada yang dipinggir jalan, dan juga ada yang dipikul. Disemua kantin sekolah/tempat kerja/kampus pasti ada yang menjual pempek. Tahun 1980-an, penjual pempek biasa memikul 1 keranjang pempek penuh sambil berkeliling Kota Palembang jalan kaki menjajakan makanannya.

Rendang

Rendang




Rendang. Siapa yang tidak kenal dengan kuliner fenomenal khas Indonesia satu ini. Rasanya yang sangat lezat membuat namanya dikenal hingga berbagai belahan dunia. Rendang (bahasa Minang: Randang) adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau yang menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan bumbu rempah-rempah yang kaya. Masakan dengan citarasa yang pedas ini digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, dan dapat ditemukan di seluruh Rumah Makan Padang di Indonesia
Rendang adalah masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak. Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat.[2] Tidak mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu.
Proses memasak rendang asli dapat menghabiskan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam), karena itulah memasak rendang memerlukan waktu dan kesabaran.[3] Potongan daging dimasak bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat, diaduk pelan-pelan hingga santan dan bumbu terserap daging.[4] Setelah mendidih, apinya dikecilkan dan terus diaduk hingga santan mengental dan menjadi kering. Memasak rendang harus sabar dan telaten ditunggui, senantiasa dengan hati-hati dibolak-balik agar santan mengering dan bumbu terserap sempurna, tanpa menghanguskan atau menghancurkan daging. Proses memasak ini dikenal dalam seni kuliner modern dengan istilah 'karamelisasi'. Karena menggunakan banyak jenis bumbu, rendang dikenal memiliki citarasa yang kompleks dan unik.

Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat,[5] yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu:
  1. Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat)
  2. Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual)
  3. Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
  4. Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.