Papeda
Papeda atau bubur sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Makanan ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua.
Papeda dibuat dari tepung sagu.
Pembuatnya para penduduk di pedalaman Papua. Tepung sagu dibuat dengan
cara menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu adalah
pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun.
Mula-mula pokok sagu dipotong. Lalu bonggolnya diperas hingga sari
patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung sagu murni yang siap
diolah. Tepung sagu kemudian disimpan di dalam alat yang disebut tumang. Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis.
Resep Papeda Makanan Khas Papua
Buat teman teman yang pengen tau rasanya nih ada contekan resep papeda...Selamat mencoba...
Papeda
Bahan :
• 100 gr tepung sagu
• 1000 cc air
• ½ sdt garam
• ½ sdt gula
• 100 gr tepung sagu
• 1000 cc air
• ½ sdt garam
• ½ sdt gula
Cara Membuat :
1. Cairkan tepung sagu dengan 300 cc air, tempatkan di panci.
2. Tambahkan garam dan gula.
3. Didihkan sisa air, 700 cc.
4. Tuang air mendidih tadi ke dalam panci yang berisi larutan.
sagu. Aduk sehingga sagu matang merata dan berwarna putih bening.
Kuah Kuning
Bahan :
• 2 ekor ikan kembung (boleh juga ikan tongkol atau kakap)
• 1 bh jeruk nipis
• 2 sdm minyak untuk menumis
• 4 btg kemangi, siangi
• 2 ekor ikan kembung (boleh juga ikan tongkol atau kakap)
• 1 bh jeruk nipis
• 2 sdm minyak untuk menumis
• 4 btg kemangi, siangi
Bumbu :
• 4 bh bawang merah
• 2 bh bawang putih
• 3 bh kemiri
• 2 bh cabai merah keriting
• 5 bh cabai rawit, biarkan utuh
• 1 bh tomat merah, belah 4
• 2 cm jahe
• 2 cm kunyit
• 1 btg serai, ambil putihnya, geprak
• 2 lbr daun salam
• 1 sdm gula pasir
• ½ sdm garam (sesuai selera)
• 4 bh bawang merah
• 2 bh bawang putih
• 3 bh kemiri
• 2 bh cabai merah keriting
• 5 bh cabai rawit, biarkan utuh
• 1 bh tomat merah, belah 4
• 2 cm jahe
• 2 cm kunyit
• 1 btg serai, ambil putihnya, geprak
• 2 lbr daun salam
• 1 sdm gula pasir
• ½ sdm garam (sesuai selera)
Cara Membuatnya :
1. Bersihkan ikan, lumuri dengan garam dan jeruk nipis. sisihkan
2. Haluskan bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe , kemiri, dan cabai
merah.
3. Tumis bumbu halus tadi hingga harum , masukan daun salam, serai, dan
tomat.
4. tambahkan 700 cc air, biarkan mendidih
5. Masukkan ikan. Tambahkan garam, gula dan cabai rawit utuh, masak beberapa
menit dengan api besar. Kemudian kecilkan api masak kembali hingga ikan matang.
6. Tambahkan daun kemangi dan 1 sdm air jeruk nipis sebelum diangkat.
7. Kuah ikan siap dinikmati dengan papeda.
1. Bersihkan ikan, lumuri dengan garam dan jeruk nipis. sisihkan
2. Haluskan bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe , kemiri, dan cabai
merah.
3. Tumis bumbu halus tadi hingga harum , masukan daun salam, serai, dan
tomat.
4. tambahkan 700 cc air, biarkan mendidih
5. Masukkan ikan. Tambahkan garam, gula dan cabai rawit utuh, masak beberapa
menit dengan api besar. Kemudian kecilkan api masak kembali hingga ikan matang.
6. Tambahkan daun kemangi dan 1 sdm air jeruk nipis sebelum diangkat.
7. Kuah ikan siap dinikmati dengan papeda.
Bika Ambon
Bika ambon adalah sejenis penganan asal Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan seperti telur, gula, dan santan, bika ambon umumnya dijual dengan rasa pandan, meskipun kini juga tersedia rasa-rasa lainnya seperti durian, keju, dan cokelat.
Bika ambon biasanya dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama sekitar
empat hari karena setelah itu kue tersebut mulai mengeras.
Asal-muasal bika ambon tidak diketahui dengan jelas [1].
Pada buku Bunga Angin Portugis di Nusantara, Jejak-jejak Kebudayaan
Portugis di Nusantara (2008) karya Paramita R Abdurrahman, disebutkan
bahwa salah satu peninggalan Portugis di Maluku adalah tradisi kuliner.
Di antara berbagai jenis kuliner yang diperkenalkan kepada penduduk
setempat, satu di antaranya adalah bika. Namun tak ada yang bisa
menjelaskan bagaimana kue tersebut dibawa atau diperkenalkan oleh orang
Ambon ke Medan, atau bagaimana ia bisa bernama bika ambon.[2] [1
Walaupun namanya mengandung kata "ambon", bika ambon justru dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Medan, Sumatera Utara. Di Medan, Jalan Mojopahit di daerah Medan Petisah terdapat sedikitnya 30 toko yang menjual kue ini.[2]. Setiap toko di lokasi ini bisa menjual lebih dari 1.000 bungkus bika ambon per hari apabila menjelang hari raya.[2]
Diperkirakan, sebutan bika ambon muncul dari kebiasaan masyarakat yang
dahulu baru mengenal bika yang diproduksi di jalan ambon, Medan.
Penyebutan bika ambon akhirnya menjadi tradisi seiring dengan
berkembangnya industri makanan ini.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar